Setelah sekian lama menggunakan CVS, sudah saatnya beralih ke subversion. Beberapa literatur di internet dan komentar teman-teman developer menyebutkan bahwa fitur paling menonjol dari svn ini transaksinya adalah atomic. Atau gampangnya gak gampang korup kalau ada kegagalan transaksi source code antara server dan klien svn. Informasi lebih lengkap dari svn bisa didapat dari http://subversion.tigris.org/.
Sudah pengantarnya, kalau ada yang mau nambah silahkan. Masuk ke area teknis. Objektif tulisan ini adalah membangun svn server untuk digunakan menyimpan dokumen dan skrip-skrip untuk pekerjaan sehari-hari sekaligus menyimpan setiap peubahan yang terjadi.
Tentu saja harus bisa digunakan melalui jaringan TCP/IP. Akses anonymous diberikan untuk transaksi baca saja, untuk bisa menyimpan harus diauthentifikasi terlebih dahulu dari daftar user.
Dalam tulisan ini, digunakan distribusi Debian GNU/Linux versi stable etch 4.0. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Install software dari repository debian
# apt-get install subversion
- Tambahkan group dan user ‘svn’
# groupadd svn # userad -g svn -s /bin/bash -d /home/svn -m svn
- Buat direktori repositori untuk menyimpan data
# svnadmin create /home/svn/repository
- Atur setelan server
# cd /home/svn/repository/conf/ # echo "anon-access = none" >> svnserve.conf # echo "auth-access = write" >> svnserve.conf # echo "password-db = passwd" >> svnserve.conf
- Tambahkan user svn beserta passwordnya
# echo "svnuser = svnpass" >> passwd
- Jalankan server dan cek apakah sudah berjalan
# sudo svnserve -d -r /home/svn # netstat -tapn|grep svn tcp6 0 0 :::3690 :::* LISTEN 3035/svnserve
- Siapkan direktori yang akan diimport ke svn server dan import source code tree. Jika ditanya username dan password gunakan username dan password yang sudah dibuat sebelumnya.
# svn import ifaceled/ svn://your_host_name/repository/ifaceled \ -m 'initial import'
Selesai